NASIHAT
LONCENG
Di sebuah daerah di pinggir pantai, berdiri
sebuah kuil dengan seribu lonceng. Setiap malam, kuil itu mendentangkan lonceng
– loncengnya. Suaranya terdengar indah dan menjadi hiburan tersendiri buat
orang – orang yang tinggal di dekatnya.
Berabad – abad lamanya
kuil itu berdiri tegak. Namun, berabad kemudian kuil 1000 lonceng itu hanya
bisa dikisahkan lewat dongeng sebelum tidur. Kuil itu telah lenyap bersama air
laut. Orang – orang tua menceritakan kisah itu kepada anak – anak mereka dan berkata
bahwa lonceng – lonceng itu tetap berbunyi setiap malam di dasar samudra.
Sayang, tak banyak dari mereka yang dapat mendengar dentang 1000 lonceng itu.
Kuil 1000 lonceng kini menjadi legenda dan keberadaannya tetap menjadi rahasia.
Namun, ada seorang
pemuda yang percaya dengan kisah itu. Ia ingin sekali mendengar suara lonceng
itu. Kini ia berdiri di bibir pantai, mendengar dengan seksama, berharap dapat
di dengarnya bunyi lonceng itu. Tapi, telah beberapa jam ia berdiri di sana,
tak satu suara lonceng pun terdengar. Keesokan hari, sang pemuda mencoba lagi.
Namun tetap saja hanya debur ombak dan suara angin yang didengarnya. Orang –
orang di sanan pun mulai mencemooh si pemuda. Hanya ada satu orang tua yang
peduli dengannya, dan mendukung sang pemuda, “jangan menyerah, nak. Temukan
suara itu di dalam heningmu. Dengarlah keindahannya dalam damai hatimu.”
Sang pemuda kembali
melanjutkan pencariannya setiap malam. Suatu ketika ia kembali duduk di pinggir
pantai menatap laut di depannya. Pendengarannya di pasang kuat. Matanya terbuka
tetap terjaga. Hening. Telinganya mulai terlatih untuk membedakan suara buih
dan deru angin.sesaat lirih terdengar suara lonceng di telinganya. Sayup –
sayup suara itu makin keras. Satu, dua, tiga, lonceng yang berdentang. Sang
pemuda terus berkonsentrasi. Suara – suara itu mulai jelas. Ah, kini ia mulai
menikmati suara yang berdentang. Kuil 1000 lonceng itu terlihat nyata dalam
pendengarannya.
Pencarian sang anak
muda kini berakhir. Suara genta itu bersahutan di telinga. Ada harmoni
keindahan music yang sedang menjalar dalam hatinya. Kuil itu telah ditemukan
dan hal itu membutuhkan banyak perjuangan. Kuil lonceng itu hanya bisa di
dapatkan oleh mereka yang mau sabar untuk menekuni setiap suara yang datang.
Kuil itu hanya bisa di dengar oleh oleh mereka yang berada dalam kedamaian.
Saya percaya di setiap
hari kita ada seribu lonceng yang berdentang bercerita tentang kebahagiaan.
Saya pun percaya di dalam kalbu kita itu akan slalu terdengar 1000 lonceng yang
memainkan nada ketentraman. Di lubuk kita akan slalu ada 1000 lonceng yang
besahutan membunyikan kedamaian. Dan di sana akan terdengar genta – genta itu
dengan setia bersenandung kepada kita tentang kebijaksanaan.
Saya percaya tak hanya
butuh telinga untuk dapat mendengarkan semua keindahan itu. Tapi, kita juga
butuh nurani yang bersih, dan kalbu yang suci. Kita juga akan butuh ketekunan
dan kesabaran. Suara 1000 genta “keindahan” itu hanya akan di dengar oleh
mereka yang terbiasa untuk membedakan antara amarah dan cinta. Bunyi 1000 nada “kedamaian”
itu hanya akan mengisi mereka yang mampu memilah mana percaya diri dan putus
asa. Temukanlah dalam hening dan damai hati kita.